Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sarjana Bingung Yang Membuat Bingung

Saya punya seorang teman, Dia adalah seorang lulusan Sarjana Pertanian. Namun anehnya setelah lulus kuliah di Bogor, dia malah bingung mencari kerja. Dengan modal ijazahnya, setap hari dia sibuk kesana kemari mencari kerja. Hingga akhirnya suatu hari dia diterima kerja di pabrik pakan ternak di daerah Gunung Putri.
Itulah sekelumit kisah sarjana bingung yang membingungkan.

Kenapa saya sebut membingungkan.?
Bagaimana tidak membingungkan, seorang lulusan sarjana pertanian sibuk bahkan sampai bingung mencari kerja di negara agraris. Ditambah lagi, gelar sarjana yang menempel dibelakang namanya hanya dihargai sebagai kuli.

Kalau boleh jujur, bagi saya dia adalah Sarjana Goblok.
Dan rata rata Sarjana di Indonesa itu memang bertipe seperti dia.
SARJANA GOBLOK..!
Mereka banyak menghabiskan waktu dan duit didalam kampus hanya demi mendapatkan gelar dan ijazah.
Motifasinya enteng. " agar mudah mencari kerja".

Sejatinya,
Sarjana itu bukan menjadi pekerja, tapi menciptakan lapangan kerja. Modalnya yaitu dengan memanfaatkan ilmu yang dipelajarinya dibangku kuliah.
Begitu kan yang seharusnya.?

Kalau saya, memang pantas menjadi kuli. pelajaran formal yang saya ketahui hanya sebatas pengetahuan umum. Contohnya dalam bidang pertanian, yang saya tahu hanya masalah umum tentang pertanian, seperti modal, lahan, bibit, dan panen.
Sedang bagi mereka yang sudah bertitel S.P. , tentu lebih tau tentang ilmu pertanian secara spesifik. Karena itu memang diajarkan disekolah akademis. Mereka tentu tahu ilmu memproteksi tanaman, ilmu tanah, holtikultura, agronomi, dan seterusnya dan sebagainya.

Lalu kenapa masih bingung mencari kerja.?
Hingga akhirnya Sarjana Ekonomi jadi salesmen, Sarjana Hukum jadi provokator..

Ah..
Kalau saja Ki Hajar Dewantoro masih hidup, beliau pasti akan menangis menyaksikan kegoblokan mereka.


Bapak Pendidikan Tanpa Gaji